"Umumnya warga Selandia Baru relatif tidak heterogen. Mereka suka akan tampilan budaya dan kurang suka belanja," kata Wakil Ketua II Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia (Asita) Jabar Merry Ameriawati Atmadibrata saat pertemuan tim misi promosi kesenian dan kebudayaan Jawa Barat di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Kamis (11/10/12).
Menurut Kepala Bidang Pemasaran Disparbud Jabar, Siti Tohariyah, meski pasar potensial wisatawan ke Jawa Barat berasal dari Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina, tidak dilupakan pasar-pasar baru di kawasan terdekat seperti Selandia Baru. "Pada kesempatan Festival Indonesia di Auckland, kami diundang kedubes RI di Selandia Baru untuk tampil, maka rombongan tim promosi dari berbagai unsur akan memenuhi undangan tersebut. Kami akan membawa seni tari dan juga seni musik, yaitu angklung, termasuk produk batik khas Jawa Barat," katanya.
Sementara Kepala Seksi Promosi Disparbud Jabar, Rina Rohana menambahkan, Indonesia Fair sudah tiga kali diadakan di Selandia baru. Jawa Barat turut berpartisipasi pada penyelenggaraan pertama tahun 2010, dan kini yang kedua kalinya pada penyelenggaraan yang ketiga. "Rombongan akan berangkat pekan depan dan kembali sebelum Iduladha," tuturnya. (pro)