English Dutch French Arabic Korean Japanese Chinese

Minggu, 07 Oktober 2012

Penderita Filariasis di Kabupaten Bandung 43 Kasus

SOREANG - Meskipun tahun ini telah ditemukan delapan kasus baru, namun belum diperoleh konformasi mengenai penderita filariasis. Dengan demikian sejauh ini baru 43 kasus filariasis yang ditetapkan.

"Sekarang masyarakat sudah semakin sadar, akan bahaya kecacatan filariasis," ujar Kasi Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Bandung, Vini Adiana Dewi di Soreang, Rabu.

Filariasis atau penyakit kaki gajah merupakan penyakit infeksi yang bersifat menahun disebabkan cacing filaria. Kemudian dapat ditularkan oleh nyamuk dan menyebabkan cacat menetap seperti pembesaran kaki, dan lengan.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Achmad Kustijadi, gejala awal filariasis adalah pembesaran getah bening atau infeksi kelenjar. Pembengkakan bisa terjadi di semua tubuh, dan biasanya diserang panas demam. Namun, seringkali gejala ini tidak disadari penderitanya.

Pada pergantian musim dari musim kemarau ke musim hujan ini, jumlah nyamuk semakin bertambah. Perlu melakukan antisipasi penularan filariasis yang dibawa nyamuk. Yaitu pemberantasan sarang nyamuk dan dengan gerakan 3 M.

"Tapi jalan satu-satunya adalah minum obat. POMP itu mengobati yang belum cacat, dan yang kedua mencegah kecacatan. Filariasis ada tujuh stadium. Kalau stadium pertama, bisa dicegah kecacatannya. Tapi kalau sudah lima tahun, tidak bisa dicegah dan hanya memakan antibiotik," katanya. (pro)
Bagikan :

Baca Juga:

Indeks Berita


Nasional


Wisata

Opini

Sosok

 
Bandung Raya Online Copyright © 2012 Allright Reserve - Pengelola: Bandung Media Citra (BMC).