"Untuk yang sudah telanjur membeli hewan kurban sejak satu atau dua pekan sebelumnya, kami mengimbau agar konsumen mengecek kalung sehatnya saat pengantaran hewan kurban nanti. Biasanya kan hewan kurban baru akan diantarkan sekitar satu hingga dua hari sebelum Iduladha," ucap Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Hewan (P3H) Distan KP Kota Bandung Sudarmadji, Jumat (12/10).
Jika hewan kurban yang dibeli tidak mengenakan kalung sehat, Sudarmadji mengimbau untuk langsung mengembalikannya kepada penjual, atau menukar dengan hewan kurban yang telah diperiksa dan mengenakan kalung sehat. "Untuk berkurban kan yang diutamakan syarat sahnya, jadi memang harus mengutamakan pemenuhan syaratnya, untuk hewan yang tidak mengenakan kalung sehat artinya kan belum dilakukan pemeriksaan," tuturnya.
Berdasarkan evaluasi tahun kemarin, Sudarmadji mengakui masih terbuka peluang adanya hewan kurban yang tidak dikenakan pemeriksaan. Akan tetapi, dia mengatakan bahwa tim yang diturunkan telah berusaha maksimal untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban.
Tahun lalu, jumlah hewan kurban yang diperiksa sebanyak 21.786 ekor. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.500 hewan dinyatakan tidak layak kurban, sehingga tidak diberikan kalung sehat. "Mayoritas temuan yaitu pada hewan domba, terlihat dari kesehatan matanya," ucap Sudarmadji.
Tahun lalu, hewan kurban yang dipotong terdiri dari 16.826 ekor domba dan 4.343 ekor sapi. Dia juga memprediksi, jumlah hewan kurban tahun ini akan meningkat 5 hingga 15 persen.
Hewan kurban berupa sapi, seluruhnya dikirim dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan untuk domba, mayoritas berasal dari kawasan Priangan Jawa Barat. "Kami memang tidak menjamin semua hewan kurban yang dijual sudah dilakukan pemeriksaan, tapi kami berusaha untuk menyisir seluruh lokasi penjualan hewan kurban," ucapnya. (pro)