English Dutch French Arabic Korean Japanese Chinese

Jumat, 12 Oktober 2012

Bandung Layak Jadi Kota Wirausaha

BANDUNG - Dengan berbagai potensi yang dimiliki Bandung, Ketua Kadin Jabar, Agung S. Sutisno mengatakan, kota tersebut semestinya menjadi kota wirausaha nasional. Menurutnya, dengan berbagai kreativitas para pengusaha mudanya, Bandung telah dikenal menjadi gudangnya kreativitas dan memiliki potensi ekonomi yang besar karena hal tersebut.

Demikian disampaikannya kepada “PRLM” setelah acara Pelantikan BPD Hipmi Jabar di The Trans Luxury Hotel, Jln. Gatot Subroto, Bandung pada Selasa (09/10).

Selain itu, menurutnya berdasarkan pengamatan yang dilakukan Kadin Jabar, terdapat pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan di Bandung.

“Parameternya adalah semakin banyaknya berbagai pihak yang terdorong menjadi pengusaha kreatif di Bandung. Uniknya, para pengusaha tersebut bukan pihak yang biasa melakukan usaha yaitu kepala keluarga, tapi justru para ibu rumah tangga dan anak sekolah,” katanya.

Selain itu menurutnya, berbagai sentra ekonomi baru pun bermunculan di Bandung seperti contohnya di Jln. R. E. Martadinata. “Bisa dilihat ternyata peluang pasarnya pun cukup menjanjikan, karena setiap akhir pekan kota tersebut selalu dipenuhi oleh para wisatawan,” katanya.

Adapun mengenai program yang disiapkan untuk mencapai target Bandung sebagai kota wirausaha nasional, dirinya mengatakan program tersebut tengah dalam proses perumusan.

Lebih lanjut, Agung mengatakan, dalam program tersebut yang menjadi fokus perhatian Kadin Jabar untuk dikembangkan adalah industri kreatif, manufaktur, dan tekstil.

Ketua BPP Hipmi, Raja Sapta Oktohari mengatakan, dirinya mendukung penuh agar Jabar, khususnya Bandung menjadi pusat ekonomi kreatif di Indonesia. “Hal tersebut memang beralasan karena selama ini Bandung selalu menjadi gudangnya kreativitas di Indonesia,” katanya.

Bahkan menurut Sapta, Jabar khususnya Bandung semestinya tidak lagi berpikir bagaimana menjadikan sebanyak 250 juta rakyat Indonesia sebagai pasarnya, tapi seluruh 600 juta masyarakat ASEAN dalam ASEAN Economy Community. “Sehingga, diharapkan pada Tahun 2015 target Indonesia sebagai penggerak ekonomi dari setengah warga ASEAN dapat terwujud,” katanya.

Sapta mengatakan, pentingnya mempersiapkan diri pada Tahun 2015 agar tidak dikalahkan oleh beberapa negara yang saat ini menjadikan Indonesia sebagai sasaran dalam pemasarannya. “

"Thailand,Vietnam, dan Malaysia sudah mempersiapkan diri dari saat ini. Bahkan Malaysia telah berkomunikasi langsung dengan kami minta dikenalkan dengan 25 pengusaha muda yang siap untuk melakukan infiltrasi pasar ASEAN,” katanya.

Sementara itu, Ketua BPD Hipmi, Yedi Karyadi mengatakan, masih banyak beberapa kendala yang mesti dihadapi untuk memenuhi angka ideal jumlah pengusaha di Jawa Barat.

“Mestinya ada payung hukum dalam bentuk peraturan daerah untuk mendukung terciptanya persentase 2 persen pengusaha di Jabar,” katanya. Menurutnya, hingga saat ini persentasenya masih 0,18 persen yaitu 80.000 orang saja.

Selain jumlah yang belum ideal, ia juga mengatakan selama ini sinergitas antara pemerintah dan para pengusaha di Jabar belum terwujud dan masih sebatas wacana. “Selama ini wacana untuk sinergitas sering disuarakan, tapi realisasinya sampai saat ini belum ada,” kata Yedi.(pro)
Bagikan :

Baca Juga:

Indeks Berita


Nasional


Wisata

Opini

Sosok

 
Bandung Raya Online Copyright © 2012 Allright Reserve - Pengelola: Bandung Media Citra (BMC).